Main Article Content
Abstract
This study aims to analyze the relationship between economic growth, poverty, and stunting in Soppeng Regency, South Sulawesi Province, and to identify factors that influence the effectiveness of economic development in reducing poverty and stunting rates. The research approach uses qualitative and quantitative methods with data collection techniques through surveys, in-depth interviews, and Focus Group Discussions (FGD) involving the poor, health workers, and policy makers.
The results show that economic growth in Soppeng Regency during the 2016–2025 period has a negative correlation with poverty levels, with an average decrease of 0.57% per year. However, income inequality (Gini Ratio) has actually increased from 0.32 to 0.41, indicating that the benefits of growth have not been distributed evenly. In addition, the stunting rate remains high at around 30%, influenced by low access to nutritious food, health services, and the level of public knowledge about nutrition.
These findings confirm that economic development in Soppeng is not yet fully pro-poor and pro-human development. Therefore, more inclusive policies are needed through improved access to infrastructure, strengthened integrated nutrition programs, and sustainable local economic development to reduce poverty and the prevalence of stunting.
Keywords
Article Details
References
- Adams, RH 2003. Pertumbuhan Ekonomi, Ketidaksetaraan, dan Kemiskinan. Kertas Kerja Penelitian Kebijakan Bank Dunia, Februari 2013.
- Alamsyah, F., & Fitri, R. (2023). Evaluasi kebijakan ekonomi dalam menanggulangi stunting dan kemiskinan di daerah terpencil. Jurnal Analisis Pembangunan Ekonomi, 20(2), 77-90.
- Bates, LM (2017). Dampak Pembangunan Ekonomi terhadap Kesehatan Anak dan Stunting. Tinjauan Pembangunan Internasional, 44(2), 125-134.
- Badan Pusat Statistik (BPS), Tahun 2016 – 2025.
- Badan Pusat Statisik. 2023. Indikator Tingkat Hidup Pekerja.
- Basri, Faisal, 2002, Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia, Jakarta: Erlangga.
- Rahayu, S., & Sutanto, A. (2023). Optimalisasi keberpihakan pembangunan ekonomi terhadap kemiskinan dan stunting. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, 15(3), 123-145.
- Mulyani, D., & Prabowo, S. (2022). Integrasi kebijakan pembangunan ekonomi untuk pengurangan stunting dan kemiskinan di kawasan pedesaan. Jurnal Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Sosial, 19(1), 45-67.
- Yuliana, L., & Santoso, R. (2024). Analisis kebijakan pembangunan ekonomi dalam menangani kemiskinan dan stunting di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kesejahteraan, 17(5), 210-225.
References
Adams, RH 2003. Pertumbuhan Ekonomi, Ketidaksetaraan, dan Kemiskinan. Kertas Kerja Penelitian Kebijakan Bank Dunia, Februari 2013.
Alamsyah, F., & Fitri, R. (2023). Evaluasi kebijakan ekonomi dalam menanggulangi stunting dan kemiskinan di daerah terpencil. Jurnal Analisis Pembangunan Ekonomi, 20(2), 77-90.
Bates, LM (2017). Dampak Pembangunan Ekonomi terhadap Kesehatan Anak dan Stunting. Tinjauan Pembangunan Internasional, 44(2), 125-134.
Badan Pusat Statistik (BPS), Tahun 2016 – 2025.
Badan Pusat Statisik. 2023. Indikator Tingkat Hidup Pekerja.
Basri, Faisal, 2002, Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia, Jakarta: Erlangga.
Rahayu, S., & Sutanto, A. (2023). Optimalisasi keberpihakan pembangunan ekonomi terhadap kemiskinan dan stunting. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, 15(3), 123-145.
Mulyani, D., & Prabowo, S. (2022). Integrasi kebijakan pembangunan ekonomi untuk pengurangan stunting dan kemiskinan di kawasan pedesaan. Jurnal Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Sosial, 19(1), 45-67.
Yuliana, L., & Santoso, R. (2024). Analisis kebijakan pembangunan ekonomi dalam menangani kemiskinan dan stunting di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kesejahteraan, 17(5), 210-225.
