Main Article Content

Abstract

Deindustrialisasi prematur merupakan tantangan serius bagi negara berkembang yang sedang menuju status negara maju, di mana sektor industri masih memegang peranan sebagai sektor utama penggerak ekonomi. Fenomena ini semakin diperburuk oleh kompetisi global dan keterbukaan perdagangan yang dapat menghambat pertumbuhan industri dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai tukar, pendapatan per kapita, tarif impor, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), dan investasi asing langsung terhadap deindustrialisasi prematur di Indonesia. Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan data deret waktu tahunan periode 1990–2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan per kapita, tarif impor, dan PMTB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap proporsi nilai tambah sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yang mengindikasikan peran ketiganya dalam mendorong deindustrialisasi prematur. Sebaliknya, investasi asing langsung berpengaruh positif dan signifikan, yang berarti dapat menghambat laju deindustrialisasi. Sementara itu, nilai tukar menunjukkan pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai tambah manufaktur. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya strategi kebijakan dalam mengalokasikan PMTB ke sektor bernilai tambah tinggi serta memperkuat kemampuan substitusi bahan baku impor untuk mendorong penguatan sektor manufaktur nasional.

Keywords

Deindustrialisasi Prematur Pendapatan Perkapita Nilai Tukar PMTB FDI Tarif Impor

Article Details

How to Cite
Sinaga, S. O., & Prasetyo, P. E. . (2025). Pengaruh Pendapatan Perkapita, Nilai Tukar, Tarif Impor dan Investasi Terhadap Deindustrialisasi Prematur di Indonesia Tahun 1990-2023. Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi, 8(3), 1269–1280. https://doi.org/10.57178/paradoks.v8i3.1475

References

  1. Amri, F. (2022). The Effect of Inflation, Exchange Rate, Labor and Money Supply on The Manufacturing Industry Sector in Indonesia 2011 –2020. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 7(1), 116-131.
  2. Andriyani, V., & Irawan, T. (2018). Identification of Premature Deindustrialization and Its Acceleration in Indonesia (Period 1986-2015). Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 7(1), 78-101
  3. Araujo, et al. (2021). An investigation into shapes and determinants of deindustrialization processes: Theory and evidence for developed and developing countries (1970-2017). Economia, 22(2).
  4. Badan Pusat Statistik.(1990).PDB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran.bps.go.id
  5. Fundrika, Bimo., & Yasir, Muhammad. (2024, September). Ancaman di Balik Deindustrialisasi Prematur: Badai Pengangguran dan Jebakan Tua Sebelum Kaya. Suara.com: https://liks.suara.com/read/2024/09/11/121553/ancaman-di-balik-deindustrialisasi-prematur-badai-pengangguran-dan-jebakan-tua-sebelum-kaya
  6. Ginting, A. (2019). Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Ekspor Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 7(1), 1-15
  7. Grabowski, R. (2020). Industrialization and deindustrialization in Indonesia. Asia & Pacific Policy Studies, 7(1), 95-111.
  8. Hanifah, Rifdatul.,& Yasin, M. (2024). Konsep Industrialisasi dan Transformasi Struktural di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 2(3), 1-9.
  9. Imantria, B.(2025). Determinants of Premature Deindustrialization and Uneven Manufacturing Industry in Indonesia. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis, 10(1),30-42.
  10. Islami, M., & Hastiadi, F. (2020). Nature of Indonesia’s Deindustrialization. Economics Development Analysis Journal, 9(2), 220-232.
  11. Isventina, Nuryartono, N., & Hutagaol, M. (2018). Analisis Daya Saing Sektor industri Prioritas Indonesia dalam Menghadapi Pasar ASEAN. Jurnal ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 4(1), 71-93.
  12. Latif, A.,& Astuti, D. (2022). Faktor Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 2017-2021. Buletin Poltanesa, 23(2), 457–462.
  13. Novitasari, et al. (2018). Dampak Keterbukaan Perdagangan dan Kinerja Manufaktur di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 4(2), 172-186
  14. Nurhayani. (2022). Analisis Sektor Industri Manufaktur di Indonesia. Jurnal Paradigma Ekonomika, 17(3), 713-721
  15. Nursamsu S., & Narjoko, D. (2020). Input Allocation Behaviour on Tariff Changes: The Case of Indonesia’s Manufacturing Industries. Economic Research Institute for ASEAN and East Asia.
  16. Pasaribu, C., Sirojuzilam & Syafii, M. (2024). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Deindustrialisasi di Indonesia. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 8(2),1712-1720.
  17. Patunru, A. (2023). Trade Policy in Indonesia: Between Ambivalence, Pragmatism and Nationalism. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 59(3), 311–340.
  18. Perdana, Reza. (2020). Fenomena Deindustrialisasi di Kota Tangerang dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, 4(1), 21-32
  19. Puspita, C,. & Agustina, N. (2019). Pola Konsumsi, Elastisitas Pendapatan, Serta Variabel – Variabel Sosial Ekonomi Yang Memengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Seminar Nasional Official Statistic 2019, 700-709.
  20. Radhicha, D., & Wibisana, R. (2023). Proteksionisme Nikel Indonesia dalam Perdagangan Dunia. Cendekia Niaga: Journal of Trade Development and Studies, 7(1), 74-84.
  21. Rodrik, D. (2015). Premature Deindustrialization. NBER Working Paper No. 20935
  22. Samosir, S., Nurjannah, R., Zainul, B. (2023). Analisis Determinan Sektor Industri Pengolahan di Indonesia. E-Journal Perdagangan Industri dan Moneter, 11(3), 51-62.
  23. Sari, L., & Wulansari, L. (2022). Variabel-variabel yang Memengaruhi Deindustrialisasi. Seminar Nasional Official Statistics, 2022(1), 1125-1134.
  24. Sari, Haryanti., & Pratama, Akhdi. (2023, Juli). Bappenas: Indonesia Alami Deindustrialisasi Dini. Kompas.com : https://money.kompas.com/read/2023/07/27/113000826/bappenas--indonesia-alami-deindustrialisasi-dini?_ga=2.60632938.698516664.1750064454-1714379800.1712129680
  25. Sinaga, Beatric., et al. (2024). Pengaruh Model-Solow Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. MANTAP: Journal of Management Accounting, Tax and Production, 2(2).
  26. Sihombing, Eva., et al. (2024). Kebijakan Tarif dalam Ekonomi Internasional: Analisis Dampak dan Implementasi. EKOMA: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, 4(1).
  27. Sorongan, Tommy. (2023, Februari). Terkuak! Penyebab RI Gagal Jadi Negara Maju. CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/news/20230212074245-4-413028/terkuak-penyebab-ri-gagal-jadi-negara-maju
  28. Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit Andi
  29. Taryono & Iyan. (2022). Analisis Daya Saing Investasi Antar Sektor Ekonomi di Kabupaten Kampar. Jurnal Daya Saing, 8(1),10-20
  30. Trading Economics.(2010). PDB dariJasa. https://id.tradingeconomics.com/indonesia/gdp-from-services
  31. Wolde,A. (2022).Manufacturing Value-Added (MVA) Share Development in Ethiopoa: Causes and Determinants. China-USA Business Review, 21(2), 70-88.
  32. World Bank. (2023). Manufacturing, Value Added (% of GDP). Retrivied April,2025 https://data.worldbank.org/indicator/NV.IND.MANF.ZS
  33. World Bank. (2023). GDP per capita (current US$). Retrivied April,2025 https://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD
  34. World Bank. (2023). Tariff rate, applied, simple mean, all products(%). Retrivied April,2025 https://data.worldbank.org/indicator/TM.TAX.MRCH.SM.AR.ZS?locations=ID
  35. World Bank. (2023).Foreign Direct Investment, Net Inflows (% of GDP). Retrivied April,2025 https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.WD.GD.ZS?locations=ID
  36. World Bank. (2023). Official Exchange Rate (LCU per US$, period averange). Retrivied April,2025 https://data.worldbank.org/indicator/PA.NUS.FCRF?locations=ID
  37. Yamani, M. (2022). Analisis Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Kota Semarang. Jurnal Riptek, 6(1),15-20