Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job demand (JD) terhadap psychological wellbeing (PWB) dengan burnout (BO) sebagai variabel mediasi pada karyawan PT Semen Padang. Latar belakang didasarkan pada tingginya tuntutan kerja di industri manufaktur yang berpotensi menurunkan kesejahteraan psikologis karyawan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui kuesioner yang disebarkan kepada 247 responden. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa JD tidak berpengaruh langsung signifikan terhadap PWB, namun berpengaruh positif dan signifikan terhadap BO. BO sendiri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PWB, serta berperan sebagai mediator penuh dalam hubungan antara JD dan PWB. Implikasi penelitian menekankan pentingnya manajemen JD dan intervensi BO untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis karyawan di lingkungan industri yang menuntut.

Keywords

job demand psychological wellbeing burnout

Article Details

How to Cite
Ikhlas, M., Lukman, S., & Rivai, H. A. (2025). Pengaruh Job Demand Terhadap Psychological Wellbeing dengan Burnout Sebagai Variabel Mediasi: Studi Kasus Pada Karyawan Pabrik PT. Semen Padang. Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi, 8(4), 455–461. https://doi.org/10.57178/paradoks.v8i4.1805

References

  1. Apriani, D., Pamungkas, I., & Sihombing, S. (2017). Pengaruh tekanan dan kesempatan terhadap kecurangan akademik. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 8(2), 255–269.
  2. Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2007). The job demands‐resources model: State of the art. Journal of Managerial Psychology, 22(3), 309–328. https://doi.org/10.1108/02683940710733115
  3. Bakker, A. B. (2014). Daily fluctuations in work engagement: An overview and current directions. European Psychologist, 19(4), 227–236. https://doi.org/10.1027/1016-9040/a000160
  4. Khalkhali, H. R., Hosseini, S. H., & Rafiee, Z. (2024). Burnout and its impact on psychological wellbeing: Evidence from industrial workers. Industrial Health Journal, 62(1), 45–56.
  5. Maslach, C., Schaufeli, W. B., & Leiter, M. P. (1993). Job burnout. Annual Review of Psychology, 52(1), 397–422.
  6. Mendoza, J., & Ocasal, R. (2024). Employee wellbeing and productivity: Insights from organizational psychology. Journal of Applied Behavioral Science, 60(2), 215–230.
  7. Munirah, & Nurkhin, A. (2018). Fraud akademik di kalangan mahasiswa: Faktor penyebab dan implikasinya. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 16(1), 12–25.
  8. Pamungkas, I. (2018). Rationalization and fraud: Evidence from academic sector. International Journal of Business, Economics and Law, 16(5), 22–29.
  9. Pradhan, R. K., & Hati, L. (2019). The measurement of psychological wellbeing: Testing of Ryff’s six-factor model in Indian context. Cogent Psychology, 6(1), 1602940. https://doi.org/10.1080/23311908.2019.1602940Rifaldi, M. (2020). Fraud triangle theory dalam konteks akademik. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 8(2), 88–101.
  10. Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719–727. https://doi.org/10.1037/0022-3514.69.4.719
  11. Sucofindo. (2023). Laporan hasil survei tekanan kerja karyawan PT Semen Padang. Jakarta: PT Sucofindo.
  12. Tawfik, D. S., Profit, J., Webber, S., & Sexton, J. B. (2019). Burnout in the healthcare workforce: The impact on psychological wellbeing. The Lancet, 394(10212), 1716–1720.
  13. Watanabe, T. (2023). Work wellbeing and organizational outcomes: Evidence from East Asia. Asia Pacific Journal of Management, 40(3), 611–629.
  14. Widhianingtanti, A., & Van Luijtelaar, G. (2022). Burnout among Indonesian workers: Validation of Maslach Burnout Inventory. Indonesian Journal of Psychology, 39(1), 55–68.